Motif juga menyimpulkan bahwa ancaman utama saat ini ada 7 hal yaitu:
- Aplikasi spyphone yang melacak panggilan, pesan teks, lokasi, e-mail dan browsing;
- Apps 'Scareware' yang mencoba untuk memeras uang dengan mengaku telah dienkripsi data telepon;
- Aplikasi pencurian identitas yang mencuri informasi pribadi dari perangkat
- Trojan perbankan yang mencoba untuk mencuri kredensial perbankan dan nomor kartu kredit;
- SMS Trojan yang mhidup dan mengirimkan pesan teks ke nomor 'premium'
- Adware berbahaya yang dapat mengakses dan menggunakan menggunakan informasi pribadi tanpa persetujuan dan kemudian menayangkan iklan target yang menjengkelkan.
- Sebuah aplikasi proxy yang memungkinkan hacker untuk berselancar di web secara anonim melalui ponsel yang terinfeksi dan dapat memanfaatkan billing (skema pembiayaan, misalnya untuk belanja online) yang diambil dari hasil mencuri identitas pemiliknya.
Laporan dari Motif juga menyoroti salah satu ancaman yang paling berbahaya di tahun 2015: Stagefright. Stagefright mengeksploitasi sisi rentan dalam software media media milik Android dan akan mengontrol penuh smartphone hanya dengan mengirimkan pesan MMS yang berisi lampiran media. Ketika pesan diterima, sistem operasi Android secara otomatis mencoba untuk membuka lampiran dan menginfeksi smartphone tanpa interaksi dari pengguna. Diperkirakan Stagefright dapat mengancam hampir 1 miliar perangkat yang beredar saat ini.
Sejauh ini belum ada malware yang diketahui secara aktif mengeksploitasi kerentanan yang ditimbulkan oleh Stagefright. Namun Motif menyoroti bahwa Stagefright merupakan contoh bagaimana canggihnya ancaman terhadap jaringan mobile kian menjadi dan menggambarkan semakin tingginya kebutuhan sistem keamanan berbasis jaringan oleh penyedia layanan.
Unknown
Thursday, September 24, 2015